Bupati Bolmong Pimpin Rakor Pengendalian Inflasi, Bahas Stabilitas Harga Pangan

BOLMONG348 Views

BOLMONG,WARTA9BMR.COM- Bupati Bolang Mongondow (Bolmong) Yusra Alhabsyi, SE., membuka sekaligus memimpin Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bolmong, Rabu (02/07/2025).

Rapat yang digelar di  ruangan rapat Kantor Sekretariat Daerah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong ini, turut dihadiri Ketua DPRD Bolmong, Kepala Bulog Bolmong, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kepala Kantor Pengadilan Negeri (PN), Sekretaris Daerah, serta sejumlah instansi teknis terkait dilingkungan Pemkab Bolmong.

Dalam rakor tersebut, Bupati Bolmong Yusra Alhabsyi, SE,  menyampaikanpengendalian inflasi merupakan tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan secara konsisten.

“Inflasi yang tidak terkendali dapat mempengaruhi daya beli masyarakat dan memperburuk kondisi sosial-ekonomi daerah, terutama terjadi saat ini harga beras dipasaran yang mulai melambung tinggi,” kata Bupati Bolmong.

Bupati juga meminta kepada Dinas terkait agar dapat melakukan koordinasi bersama stakeholder terkait stok cadangan pangan. Tidak hanya itu Bupati juga meminta adanya pengawasan terkait informasi dugaan penimbunan beras di tingkat gilingan dan pengepul.

“Dinas pertanian, perdagangan saya harap bisa mengecek langsung terkiat adanya informasi dugaan penimbunan beras di tingkat pengiling,” ujar Bupati.

Ia juga mengatakan untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok, khususnya beras, maka Pemkab Bolmong akan melakukan intervensi, lewat program pasar murah.

“Tapi langkah itu hanya sekedar antisipasi dan bukan solusi untuk jangka panjang,” katanya.

Bupati juga berharap, lewat Rapat TPID ini akan ada solusi konkret dalam mencegah inflasi daerah, khususnya dalam mengatasi masalah stabilitas harga pangan yang mulai tidak kondusif.

“Saya berharap, hari ini bisa kita remuk bersama apa-apa masalah, serta langkah solutif yang harus segera kita lakukan guna mengkondusifkan harga serta stok pangan di daerah, agar tidak membebani dan menjadi keluhan masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Bulog Bolmong, Ermino Alam, mengatakan bahwa saat ini stok Beras Cadangan Pemerintah (BCP) masih mampu bertahan hingga delapan bulan kedepan.

“Untuk BCP ini dapat sewaktu-waktu diambil pemerintah sesuai situasional sesuai peruntukan dan peraturan yang ada,” ungkapnya.

Ditambahkannya, untuk saat ini pihak Bulog menetapkan harga pembelian gabah padi dengan harga Rp 6.500 perkilogram dan beras diharga Rp 11.500 perkilogram. Namun pihaknya pun tak menapikkan bahwa, kenaikan harga beras paling signifikan terjadi pada medio bulan juni, yang sebelumnya masih relatif normal.

“Februari sampai Mei harga beras dari tingkat petani dan gilingan relatif stabil, yakni di angka Rp 12.749  sampai 13.880 perkilogram. Kenaikan signifikan terjadi di bulan juni, dengan harga Rp 15.167 sampai Rp 16.083 baik untuk beras non premium dan premium,” ungkapnya. (**)

 

Comment